Kehadiran Jahanbaksh bukan suatu hal yang terlampau menyenangkan untuk beberapa penggemar Brighton Slot Judi Online. Ada rasa sangsi, apa Jahanbaksh mampu bayar harga mahal yang dikeluarkan club kecintaan mereka? Meskipun begitu, mereka pasti mempunyai keinginan besar. Apa lagi pemain dari Iran itu ialah pembelian paling mahal club dan dicari oleh juara Liga Primer 2015/16, Leicester City saat sebelum landing di Amex.

Bermula dari serbuan balik yang dibuat Aaron Mooy, Alireza Jahanbakhsh meneruskan bola sodoran Neal Muapay dengan sepakan keras ke sudut kiri bawah gawang AFC Bournemouth Slot Online Terpercaya.

Brighton dan Hove Albion unggul di depan khalayak Stadion American Kilat (Amex) saat laga baru saja berjalan 3 menit. Jahanbakhsh menangis haru rayakan golnya Slot Judi Online.

Meraih kemenangan dengan score 2 gol tanpa balas Slot Online Terpercaya atas Bournemouth. The Seagulls menulis nirbobol pertama mereka dalam sembilan partai paling akhir. Awalnya, laga menantang Norwich sebagai laga paling akhir di mana anak-anak asuh Graham Potter tidak kecolongan.

Tetapi, untuk Jahanbakhsh gol itu  lebih memiliki arti dari itu. Tangisannya yang spontan terjadi saat gol terbentuk memberikan begitu berartinya gol itu untuk dianya Slot Judi Online.

Gol ke gawang Aaron Ramsdale ialah yang pertama untuk pemain asal Iran tersebut semenjak landing di Stadion Amex. Sesudah 27 laga, lebih dari 1.500 menit di lapangan, pada akhirnya Jahanbakhsh sukses bikin gol Slot Online Terpercaya.

Jahanbakhsh dihadirkan ke Brighton and Hove Albion pada musim panas 2018 dengan ongkos 17,1 juta paun. Dia jadi pemain dengan pembelian paling mahal Brighton pada waktu itu saat sebelum selanjutnya angka pembeliannya dilalui saat Brighton. Mereka datangkan Leandro Trossand (18 juta paun), Adam Webster (19,67 juta paun), dan Neal Muapay (19,delapan juta paun) Slot Judi Online.

Jahanbakhsh tiba ke Liga Primer Inggris dengan bawa gelar pembuat gol paling banyak Eredivisie 2017/18 bersama AZ Alkmaar.

Dia mencatatkan 21 gol dan 12 asis sepanjang satu musim bersama AZ Alkmaar. Dan menaklukkan beberapa nama yang lain jadi sasaran tim-tim besar Eropa seperti Hirving Lozano dan David Neres Slot Judi Online.

Disamping itu, Brighton yang saat itu akhiri musim di rangking ke-15 pasti memerlukan amunisi baru pada musim selanjutnya supaya sanggup berkompetisi di Liga Primer Inggris Slot Online Terpercaya.

Tetapi, jangankan menyumbang banyak gol untuk Brighton. Jahanbakhsh bahkan juga gagal menyumbang satu juga gol dan asis di dalam 24 kali performa di semua persaingan musim itu.

Salah satu sumbangsih Jahanbakhsh untuk Brighton musim itu ialah kehadiran banyak followers baru di media sosial Brighton yang dari negara aslinya, Iran Slot Online Terpercaya.